Jantung Koroner

JANTUNG KORONER

Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan jenis penyakit yang paling umum dari penyakit jantung dan penyabab kematian tertinggi bagi pria maupun wanita di dunia. Sebuah data dari pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Amerika menyebutkan penyakit ini telah membunuh lebih dari 370.000 orang setiap tahunnya.

Penyakit jantung koroner terjadi ketika pembuluh arteri yang memasok darah ke jantung mengeras dan menyempit akibat penumpukan kolesterol dan zat lainnya atau lebih dikenal dengan plak. Ketika plak semakin menumpuk dan menyumbat aliran darah, jantung tidak mendapatkan pasokan darah, oksigen dan nutrisi penting lainnya yang dibutuhkan jantung untuk berfungsi secara normal.
Hasil gambar untuk jantung koroner
Pada dinding pembuluh arteri dapat terjadi kondisi ateroskelosis, yaitu penumpukan kolesterol dan substansi lainnya yang semakin bertambah sehingga mempersempit ruang arteri. Tumpukan ini disebut plak. Sejatinya plak sudah bersarang di dinding arteri sejak seseorang masih muda. Makin tinggi usia seseorang, makin menumpuk plak di lokasi yang sama.

Hal yang Memperbesar Peluang Penyakit Jantung Koroner
Beberapa hal berikut bisa memperbesar risiko seseorang mengalami aterosklerosis.
  • Rokok
Menghisap rokok adalah risiko yang paling berperan bagi peningkatan risiko penyakit jantung koroner. Kandungan nikotin dan karbon monoksida dalam asap rokok membuat jantung bekerja lebih cepat dari biasanya. Kedua zat tersebut juga meningkatkan risiko terjadinya gumpalan darah di arteri. Celakanya, bahan-bahan kimia lain dalam rokok juga bisa merusak lapisan arteri koroner sehingga kian memperbesar risiko terkena penyakit jantung koroner. Perokok diprediksi memiliki risiko terkena penyakit jantung koroner 24% lebih besar daripada yang tidak merokok.
  • Kolesterol
Kolesterol yang terlalu banyak mengalir dalam darah dapat menyebabkan penyakit jantung koroner. Jenis kolesterol yang membuat risiko jantung koroner kian besar adalah lipoprotein low-density (LDL) yang biasa disebut sebagai kolesterol ‘jahat’. Karena kolesterol inilah yang memiliki kecenderungan untuk menempel dan menimbun di arteri koroner.
  • Diabetes
Para penderita diabetes juga diprediksikan memiliki risiko dua kali lipat terkena penyakit jantung koroner. Hal ini karena penderita diabetes kemungkinan memiliki lapisan pembuluh darah yang lebih tebal dari orang yang sehat. Ketebalan berlebih pada arteri koroner bisa menyebabkan tidak lancarnya aliran darah.
  • Terjadinya pembekuan darah
Pembekuan darah atau trombosis yang terjadi pada arteri koroner akan memblokir suplai darah menuju jantung. Pembekuan darah di arteri koroner biasanya terjadi di lokasi yang sama dengan aterosklerosis. Karena pembekuan darah menghalangi suplai darah ke oksigen, dengan sendirinya akan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner bagi yang mengalaminya.
  • Tingginya tekanan darah
Tekanan darah yang terlalu tinggi juga bisa memperbesar seseorang menderita penyakit jantung koroner. Seseorang dikategorikan memiliki tekanan darah tinggi jika memiliki tekanan sistolik pada kisaran 140mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik sekitar 90mmHg atau lebih.

Tekanan sistolik sendiri didefinisikan sebagai ukuran tekanan darah saat jantung berkontraksi atau memompa darah keluar. Sementara itu, tekanan diastolik adalah tekanan darah saat jantung sedang santai dan mengisi darah.

Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner Faktor-faktor dibawah ini akan meningkatkan risiko PJK: 
  1. Tidak olahraga teratur
  2. Kelebihan berat badan / obesitas
  3. Memiliki riwayat keluarga yang mengalami penyakit jantung
  4. Minum alkohol berlebihan
  5. Stres kronis atau depresi

Tanda dan gejala penyakit jantung koroner meliputi:
  1. Nyeri dada (angina)
  2. Sesak napas
  3. Serangan jantung
Pengobatan Penyakit Jantung Koroner 
Obat-obatan 
  • Obat Anti-koagulan untuk mencegah pembentukan gumpalan darah 
  • ACE inhibitor (contohnya: captopril)
  • Beta blockers
  • Calcium channel blockers 
  • Nitrat
Operasi Jantung Koroner Operasi mungkin dianjurkan untuk menangani: 
  • Sindrom koroner akut
  • Angina tidak stabil yang tidak responsif terhadap pengobatan
  • Angina berat dengan episode berulang yang berlangsung lebih dari 20 menit
  • Tanda-tanda penyakit arteri koroner (CAD) yang parah 
Pencegahan Jantung Koroner 
Kita dapat mengurangi resiko serangan jantung dengan gaya hidup yang sehat sebagai berikut:

  1. Jangan merokok
  2. Makan makanan yang sehat yang rendah kolesterol, lemak jenuh, dan garam
  3. Melakukan latihan aerobik selama minimal 30 menit per hari, tiga hari dalam seminggu. 
  4. Menurunkan berat badan berlebih
  5. Kunjungi dokter secara teratur untuk memeriksa kolesterol darah dan tekanan darah.


Sumber :
http://www.alodokter.com/lebih-jauh-tentang-penyakit-jantung-koroner
https://obatjantung.muarafarma.com/penyakit-jantung-koroner-penyebab-gejala-dan-cara pengobatannya/
https://goo.gl/images/qdqqan
https://mediskus.com/penyakit/penyebab-jantung-koroner-pengobatan-dan-pencegahan
https://www.youtube.com/watch?v=CIvA71cQJmQ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknologi yang Terinspirasi dari Tumbuhan

CARA MEMBUAT LILIN HIAS AROMA TERAPI

Pengaruh Rangsang terhadap Gerak Menutup dan Membukanya Daun Putri Malu